I wanna share
about my own experience this time..
It’s a long time ago, when I was still in Elementary School.
It started from 3rd til 6th .
(curhat dimulai) waktu itu aku mau jajan gituu, lalu
tiba-tiba beberapa orang cewe datang dan ‘suruh’ aku untuk membeli apa yang mereka mau. Akhirnya aku
santai, toh aku juga mau jajan, so what’s the problem? Aku belikan apa yang
mereka mau. Tapi mereka banyak aturan dan nitipnya banyak banget –“ aku bingung
dan akhirnya ada salah, sepele menurutku, cuma salah rasa icenya doang, eh
malah dimarah-marahin –“ aku benar-benar called myself MORON kalau ingat
kejadian itu, it’s like “kenapa aku cuma diem dan nangis? Why I was so
STUPID???” but after that, aku biasa saja, tapi lama-kelamaan mereka malah
menjadi-jadi.
Parahnya waktu kenaikan kelas 4 SD, first day of school aku
sakit dan tidak masuk. Biasa kan kalau dulu yang namanya hari pertama sekolah
itu cari tempat duduk, hehehe. Karena aku tidak masuk aku belum punya dong
tempat duduk *bangga* akhirnya second day aku baru masuk, dan jeng jeng jeng
gada tempat duduk yang pas, wakakakak. Waktu mau duduk di barisan yang
cewe-cewe semua, katanya gaboleh itu buat geng mereka (cewe-cewenya yang waktu
kelas 3 ngomel-ngomel itu) hahahaha. Lalu selain tempat duduk di situ, ada satu
tempat duduk lagi yang di barisan cowo semua, akhirnya tak ada pilihan aku
duduk di sana. Kalau aku sih santai mau duduk sama cowo atau cewe ga masalah,
sama-sama manusia. But then, salah satu cowo yang sok berkuasa datang ke tempat
dudukku, menendang punggungku, dan bilang “ga boleh duduk di sini, ini cuma
buat cowo doang!” D*m ada lagi yang songong begitu, dan kembali aku tekankan
bahwa aku ini sangat BODOH. Aku cuma nangis lagi, dan tidak berani melawan.
Pantaskah mereka dimaafkan begitu saja?
Akhirnya ada temanku yang baik hati dan bilang, “udah Sila
duduk sini aja sama kita, tarik bangku, biarin dempet-dempetan di sini” what a
really nice she is, her name is ‘Mayang’. Next selama kelas 4 itu mereka tetap
saja ‘jahat’. Aku punya bestfriends namanya ‘Elva’ dan ‘Sofi’ the most sadness
feeling is karena mereka berteman sama aku, mereka juga ikut dibully :’(
parahnya si aku, karena mereka dari dulu memang begitu ke aku, bestfriendsku
cuma terseret aja karena aku. Tapi meskipun begitu, Elva dan Sofi tetap jadi
sahabat yang oke banget. Si cowo songong tadi itu, ‘ngaku-ngaku’ katanya
sekolah itu punya dia, punya kakek dia. Padahal Dreamers, kakeknya itu cuma
ketua yayasan doang (itu sekolah swasta) heheheh. Dari mana iya sekolahan punya
kakek lau??? Hadoooh..
Wanna know? Bukan hanya teman-temanku yang kena imbas,
sampai kakakku pun yang waktu itu duduk di kelas 6 SD terkena juga, tapi how
lucky kakakku karena beliau juga punya bestfriends yang always ready to take
care of him. Thanks Allah for that! I’m so grateful, and my bro too.
Semakin hari konflik itu semakin memanas, tapi aku tetap
saja tidak berani untuk bicara terus terang ke Mama. Aku hanya terima nasib,
pasrah diperlakukan tidak manusiawi, diejek, dihina, sampai dipanggil dengan
sebutan ‘narapidana’pun pernah. Aku tidak pernah tau apa alasan mereka berbuat
begitu, kenapa aku yang harus mengalami hal tersebut. Sejujurnya bagiku itu
sangat berat dan aku benar-benar putus asa waktu itu. Merasa tidak hidup dan
hancur. Tidak ada motivasi sedikitpun untuk tetap bertahan di kelas itu, bahkan
di sekolah itu. Selama kejadian dan sampai sekarang, aku terus berpikir apa
penyebab yang membuat mereka sangat benci terhadap aku? Sejujurnya aku pendiam,
tidak begitu banyak bicara, tapi apakah mungkin karena perkataanku telah
menyakiti hati salah satu dari mereka? Apa karena mereka dari keluarga berada
sedang aku dari keluarga yang sederhana? Aku berada dalam lubang kebingungan
yang mendalam, tak tau sebab, tapi harus terima penyakit. I keep asking myself.
Padahal kan aku bayar SPP sekolah sama dengan yang lainnya, tidak pinjam uang
dari siapapun, tidak mengemis dari siapapun, orang tuaku yang bayar. Tapi kenapa
aku mendapat perlakuan yang tidak adil? Pantaskan mereka dimaafkan begitu saja?
Hal itu terus berlanjut, diriku terlarut dalam jutaan
kesedihan. Rasanya seperti mau meledakkan diri, tapi apa daya, semuanya hanya
bisa dipendam, dalam hati, seorang diri. Hmmmm selama kurang lebih 9 tahun aku
pendam sendiri, tidak pernah bercerita pada siapapun, akhirnya aku tulis
pengalamanku ini di sini, hahahaha. Berlanjut sampai akhirnya hampir satu
sekolah tau akan hal itu, dan akhirnya diadakan rapat orang tua murid, mamaku
juga datang. Waktu orang tua si cowo songong datang, sok emosi pake nabrak
gerbang sekolah sampai rubuh, apa-apaan banget kan? Sok berkuasa,
mentang-mentang anak kesayangan satu-satunya, salah tapi masih dibelain –“
ARRGGHHH banget!!! *emosi*
Singkat cerita, rapatpun dimulai, thanks for everything
banyak yang pro ke pihak aku, dan akhirnya diputuskan si cowo songong tadi di
skors. Tapi dirapat itu, tidak dijelaskan betul apa permasalahan sebenarnya.
Makanya mamaku juga tidak tau sampai sekarang. Mama sering menanyakan tentang
itu, bahkan sampai sekarangpun masih, karena dari hal tersebut aku berubah
total.
Skip, lanjut lagi setelah di skors dia tidak sadar juga
malah makin menjadi-jadi. Bersama sama geng cewe-cewe itu, mulai aksi
pembully-an lagi –“ pokoknya gada kapoknya deh.. Dan semakin parah, sampai wali
kelas akupun kewalahan dan cuma bisa dukung aku dengan motivasi :’( kehancuran
hatiku tak kunjung sembuh karena mereka terus menerus melukai setiap harinya,
bahkan sampai diakhir pembelajaran kelas 6 SD. Tidak pernah ada satupun kata
maaf yang terucap dari bibir mereka yang telah banyak melukai hati ini.
Pantaskah mereka dimaafkan begitu saja?
Waktu kelas 6 SD, mereka punya korban lagi, awalnya satu
orang ini biasa saja, tapi tiba-tiba dia terkena juga jahatnya manusia-manusia
itu. Akhirnya kita berteman, hehehe dan sahabatan sampai sekarang. She is
really great friend for me, her name is Sarah usually I called her Rara. Oia
sahabatku yang namanya Elva tadi pindah ke Jakarta waktu kelas 5 SD, aku sangat
kehilangan :’(
I wanna share important things bout bully. Dampaknya
terhadap phsycolgy seseorang itu baaad banget! Yang aku rasakan itu adalah
perubahan total dari diri aku. Jauh lebih pendiam, tidak dapat bersosialisasi
dengan baik, tidak berani berbicara kepada orang lain apalagi di depan umum,
membentuk pribadi aku yang keras dan tidak ramah terhadap orang lain, tidak
mudah tersenyum apalagi pada orang yang belum aku kenal, banyak ketakutan dalam
hidupku, perasaanku terlalu sensitive, dan yang paling paling itu sudahnya aku
galak jadi makin galak, hhahahahaha emosional tepatnya. Dan sebaik apapun
seseorang mengubur kesedihan dan luka hati yang mendalam, dan seberapa
pandainya mereka memperbaiki kehancuran hati mereka, tetap saja masih terlihat
retaknya. Maksudnya, mereka tidak akan benar-benar sembuh 100% (menurut
pengalamanku).
Meski aku tau tidak akan benar-benar sembuh, aku tetap
berusaha bangkit dari keterpurukan itu. Pendobrakkannya dimulai waktu kelulusan
SD, I feel FREE! Hahaha aku masuk SMP Negeri bersama dengan Rara. Di sana, Rara
sudah kenal dengan beberapa orang, jadi aku dikenalkan dengan teman-temannya
dan tambahlah satu sahabat lagi dalam kehidupanku, namanya Alvi. She’s totally
beautiful, and kind, also smart! Dan sampai akhirnya punya sahabat lagi namanya
Fitri. Di SMP aku tidak bertemu dengan satupun orang yang jahat. Semuanya baik
sama aku. Dan itu benar-benar amazing banget hehehehe.. Dari situ aku mulai
bangkit, jadi lebih baik, dan mulai mau teruka dengan orang lain.
Singkat cerita masuk ke SMA, aku orangnya tidak aktif dalam
kegiatan organisasi kan, sampai akhirnya aku dan sahabatku yang aku temukan di
SMA namanya Molly dipaksa untuk masuk OSIS, awalnya kita menolak, sampai satu
Minggu mohon-mohon jangan dimasukkan jadi anggota, tapi GAGAL! Hahaha akhirnya
aku dan Molly menerima, tapi kita berencana untuk mengundurkan diri setelah
selesai satu tahun masa jabatan menjadi anggota OSIS. Menjalankan berbagai
kegiatan sekolah selama satu tahun, akhirnya tiba saatnya untuk mengundurkan diri.
Ternyata diTOLAK mentah-mentah, karena aku dicalonkan sebagai Ketua Umum OSIS,
that was a REAL NIGHTMARE in my life! Aku kaget, sedih, dan tidak merasa bangga
sama sekali, because I didn’t want it, I have my own plan for my life and it
was not become a Leader of OSIS! Tapi usaha aku untuk mengundurkan diri tetap
gagal, bahkan sampai aku nangis 2 jam depan kakak kelasnya itupun tidak
berhasil –“ hahahahaha..
Waktu itu aku merasa, kenapa dalam hidup aku begitu banyak tekanan, kenapa hidup aku itu jarang sekali sesuai dengan apa yang aku
inginkan. Aku drop banget waktu itu. Akhirnya aku tidak punya kekuatan, aku
terima nasib, yang aku bisa lakukan adalah berusaha untuk tidak terpilih jadi
Ketua Umum. Sekretaris aja aku pikir. Dan waktu Musyawarah SIswa (kelulusan
OSIS dan serah jabatan pada pemimpin yang baru) malah namaku yang keluar
menjadi ketua Umum. Itu sesuai suara dari semua siswa/i di SMAku. Yang disebut
“Wasilah Begum” sebagai Ketua Umum OSIS,
spontan air mataku menetes, tak dapat dibendung. Aku putus asa dan tidak
percaya diri.
Tapi ternyata itu semua pertolongan dari Tuhan. Sekarang aku
baru sadar, bahwa rencana Tuhan itu lebih baik dari pada rencana kita. Karena
dengan terpilihnya jadi ketua umum OSIS waktu itu, aku dengan ‘terpaksa’ harus
memberanikan diri berkomunikasi dengan banyak orang, dan juga berbicara dengan
tegas di depan umum. Ya memang sangat tidak mudah, dan belum bisa dikatakan
tegas, tapi aku merasa sangat berbeda dari aku yang sebelumnya. Aku yang dulu
dikucilkan, tapi sekarang seisi sekolah tau siapa aku, menghormati aku, dan
yang paling aku bahagia adalah mereka berlaku sangat baik dan ramah terhadap
aku. Aku juga punya banyak teman dari sekolah lain, dan dapat sahabat lagi dari
sekolah lai, dia itu ketua umum OSIS juga, Panji namanya. Dari sana juga aku
bisa lebih ramah terhadap orang lain, dan akupun dituntut untuk bisa jadi
seseorang yang lebih dewasa, tidak emosional, dan sebagainya. Meskipun aku ini
masih termasuk tipe orang yang ‘keras’ terutama pada orang yang sangat dekat denganku,
makanya aku belum pernah berhasil dalam urusan ‘CINTA’ (eh)
Mari hubungkan semuanya ke satu orang yang menjadi reason
why I have this blog, yep Boy William. Semenjak kenal Willy, hidupku lebih
berwarna *asiiikkk* hahaha. Beliau itu sosok orang yang sangat baik dan
optimis. Sering kali kata-kata yang terucap dari beliau itu sangat memotivasi
aku untuk bangkit. “We have to throw
away that fear, sometimes we have to be the HERO!” itu salah satu kalimat
yang aku ingat dari ribuan kalimat yang pernah beliau lemparkan kepadaku. Penuh
motivasi. That’s why I really love to bother him with my questions, hehehe. I
do love talking to him, he motivates me a lot.
Selain karena penuh dengan motivasi, beliau juga adalah
orang yang super nice, ramah, rendah hati, menyenangkan, dan lain sebagainya.
Jujur, selama ini aku nge-fans banget sama Willy, aku banyak belajar dari
beliau, mencoba mencontoh sifat-sifatnya yang baik, aku juga belajar bahasa
Inggris dari Willy, hehehe maklum pengen banget bisa kaya orang bule ngomongnya
:p Meskipun masih jauh dari sifat Willy, tapi aku akan terus berusaha untuk
menjadi lebih baik dan lebih baik lagi setiap hari. Amiiin.
Dan Dreamers, karena Willy juga, sekarang aku punya banyak
teman yang care banget. Punya sahabat kan cuma 9 tuh dari SD sampai lulus SMA.
Nah, semenjak ketemu Willy langsung dapat banyak banget orang yang super baikkk
banget! Dalam waktu yang belum sampai 1 tahun. Jeep, Kak Feb, Ci Ria, Dini Ci
Elin, dan banyak banget sampai aku tidak bisa sebutkan satu per satu. (maaf ya
hehehe) but I’m so grateful to have them ini my life. Dan Ci Nandya juga yang
care banget jadi orang, yampun THANKS MUCH! J
And all thanks to Allah and to you my idol, our idol, Boy
William.
I will end these ’curahan hati’ by invite all of you to STOP
BULLYING!! Karena itu semua tidak ada gunanya. Hanya bisa menyakiti, dan
merusak orang lain. Seharusnya sebagai makhluk sosial, kita itu lebih care satu
sama lain. Dengan kita berlaku baik terhadap orang lain, maka orang lainpun
akan berlaku baik terhadap kita. Jangan pikirkan tentang sebagian kecil orang
yang membenci kita, karena masih banyak orang yang mencintai kita dengan tulus,
jangan sampai kita melupakan orang-orang yang sudah susah payah memberi
dukungan, kasih sayang, juga cinta, karena kita hanya sibuk untuk membuat orang
yang benci terhadap kita berubah menjadi teman. Sia-sia!
With Love, Sila.
Sil, aku jg korban bullying d skulku. 3 thn d SMP (wkt itu masi d jkta), n 1 thn d SMA wkt kls 11 (udah pndh sby).
BalasHapusKm d kata"i napi, kl aku anak haram, sil. Sama" jg sih tekanan batinnya.
D anggap virusan, berkuman, n berpenyakit pdhl sehat" aja n normal, itu 3 thn penuh selama SMP. Kl d lorong skul papasan n bahu nyenggol bahu pasti yg kesenggol aku itu ngibas"in lengannya (misal yg kena lengannya, kyk ada virus yg nempel.
Wkt SMA prnh sekelas ama anak psycho, gak knp", hadiah key chain boneka panda dr cowo yg aku suka, trus gak kenapa" itu key chain d comot d lempar". Prnh novelku jg d lempar" trus d taruh d tong sampah. Trus ujung"nya dia prnh nyakar aku ampe tangan kananku berdarah, periiiihhhh bget.
Wktu SMP kls 3, prnh semeja jg ama anak psycho. Sama" cewe-nya jg. Dia itu mmg orgnya udah psycho, emosian. Jd aku itu cm blg, "Dev (namanya Devi), jd org jgn kasar plis"
Dia ngamuk. Trus rambutku d jambak kenceng. Aku ngelawan mmg tp krn bdnku kalah gede ya aku kalah. Aku blg, "eh sakit ya ! Jgn main jambak dong !"
Trus dia ambil penggaris plastik dia tusuk"in k pahaku tp gak mempan ampe itu penggaris patah (n pahaku nyeri tp gpp). Dia gemes, lawan lg pake penggaris besi. D tusuk"in lg, sakit, gak berdarah... Tp aku teriak" toh sambil ngusir" tangan dia.
Dia sadar tusukannya pake penggaris besi gak mempan d pahaku (walopun bsknya paha kananku itu biru"), dia ambil gunting krts panjang, dalam posisi terbuka, mau nusuk k pahaku, tp aku cegah pake tangan kananku, akhirnya yg kena goresan lmyn panjang n lmyn dalem itu lengan bawah kanan. Skrg bekasnya udah hilang sih tp aku masi inget gmn sakit n darahnya bs ngalir gt T_T. Abis itu dia berhenti liat aku kesakitan. Puas tuh dia.
Srg aku d bully gt. Untg skrg udah gak lg tp namanya trauma d bully masi ttp ada jd kl aku skrg suka ngerasa ada org yg omongin aku d blkgku aku kebalin diriku aja, pura" gtw, ttp baik ama mrk tp pelan" jauhin diri dr mrk gt... :'(